METODE BERCERITA DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER ANAK
Bercerita merupakan sarana yang mudah untuk mendidik anak usia dini. Model ini sangat banyak dijumpai dalam Al-Qur’an atau lebih sering kita sebut dengan istilah kisah Qur’ani. Bahkan kisah-kisah dalam Al-Qur’an telah menjadi kisah-kisah masyhur dalam dunia pendidikan berbasis Islam. Kisah yang dicantumkan dalam Al-Qur’an ini mengiringi berbagai aspek pendidikan yang dibutuhkan manusia dalam semua aspek kehidupan. Diantaranya adalah aspek sosial dan akhlak/budi pekerti.
Ada beberapa target yang baik untuk dicapai dalam model kisah Qurani, yaitu:
A. Kisah-kisah ini dapat membuktikan ke-ummi-an Nabi Muhammad SAW, karena kisah-kisah yang diceritakan beliau datang langsung dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala melalui malaikat Jibril.
B. Bahwa semua agama yang dibawa oleh para Nabi murni dari Allah, satu risalah yang diturunkan mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW.
C. Melalui model kisah-kisah, maka akan lahir keyakinan bahwa Allah akan selalu menolong Rasul-Nya dan kaum mukmin dari segala kesulitan dan penderitaan.
D. Dengan model kisah dapat dilihat bahwa musuh abadi manusia adalah iblis atau setan yang selalu ingin menjerumuskan manusia. Sekaligus model kisah dapat memupuk iman.
Kisah dalam al-Qur’an memiliki nilai-nilai atau pelajaran luar biasa yang sangat baik diterapkan dalam dunia pendidikan, terlebih pendidikan anak usia dini yang mengalami perkembangan otak secara lebih signifikan. Dalam dunia pendidikan, cerita merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran anak usia dini. Misalnya mengisahkan para nabi dalam berdakwah menegakkan kebenaran dan ketauhidan. Bercerita juga mampu menghilangkan kebosanan anak dalam mengikuti pembelajaran klasik di kelas. Apalagi pada tahap anak usia dini, bercerita merupakan salah satu bentuk penyampaian materi yang amat disukai.
Metode cerita kisah Qur’ani memiliki banyak manfaat seperti memberikan saran atau ajakan untuk berbuat kebaikan. Selain itu metode kisah ini juga memberikan pengajaran kepada peserta didik untuk meneladani dan meniru segala perbuatan terpuji yang dimiliki oleh tokoh-tokoh Islam yang menjadi panutan. Dengan memberikan cerita islami, diharapkan peserta didik mempraktekkannnya dalam keseharian sehingga dapat membina akhlak secara kontinu. Selain itu memberikan contoh yang baik kepada peserta didik melalui profil atau sikap dan tingkah laku pendidik juga sangat diperlukan sebagai model langsung dan diharapkan peserta didik menirunya, karena tanpa pendidik memberikan contoh pembinaan akhlak, akan sulit sekali dicapai.
Metode bercerita adalah metode yang sangat baik dan disukai oleh jiwa manusia karena memiliki pengaruh yang menakjubkan untuk dapat menarik perhatian pendengar dan membuat seseorang bisa mengingat kejadian-kejadian dalam sebuah kisah dengan cepat. Metode cerita memiliki beberapa tujuan, yaitu menghibur para siswanya untuk menikmati sajian cerita yang dikemas dengan ide yang menarik, pengimajinasian yang luas, dan penyajian yang memukau. Menambah wawasan dan pengetahuan umum bagi para siswa. Memakai gaya bahasa penyampaian yang indah sekaligus menambah perbendaharaan kosakata. Menumbuh kembangkan daya khayal yang tinggi. Membersihkan akhlak. Mengasah cita (rasa). Melatih para siswanya untuk mengungkapkan ide cerita dengan kata- kata saja atau dengan percakapan sekaligus peran.
Manfaat metode bercerita sebagai berikut membantu pembentukan pribadi dan moral anak, menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi, memacu kemampuan verbal anak, merangsang minat menulis anak, merangsang minat baca anak, membuka cakrawala pengetahuan anak.
Adapun fungsi dari pada metode bercerita yaitu: Melatih daya konsentrasi, melatih mengungkapkan daya pikir. Menambah pengetahuan dan keterampilan anak dalam mengkomunikasikan isi gambar. Melatih menghubungkan isi gambar sesuai dengan imajinasi anak. Melatih mengungkapkan imajinasi anak. Melatih anak berkomunikasi secara lisan, serta menambah kosa kata dalam berbahasa.

Komentar
Posting Komentar